Perubahan Makna Kata Didalam Berbahasa Indonesia
Kali Ini Juga SAYA Coba Publikasikan Buat Anda Yaitu Perubahan Makna Kata Dalam Berbahasa Indonesia. Mari kita simak Bersama Perubahan Makna Kata Dalam Berbahasa Indonesia Di Bawah Ini.
Bahasa Itu Sangat Dinamis Sebuah Bahasa Bias Tumbuh Dan Berkembang Berubah Mengglobal Atau Juga Sebaliknya. Bahasa Yang Tenggelam Dan Mati Di Bawa Oleh Penuturnya Juga. Dinamika Bahasa Tersebut Terjadi Pada Dalam Ranah Makna, Karena Berbagai Faktor Makna Kata Dapat Berubah Atau Bergesernya Dari Makna Yang Sebelumnya.
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Makna Kata Yang Tadi.
Ada Dua Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Dari Makna. Yaitu Adalah Faktor Linguistis Dan Juga NonLinguistis. Faktor Linguistis Berarti Faktor Yang Dari Dalam Bahasa Itu Sendiri. Sedangkan Faktor NonLinguistis Berarti Faktor Yang Berasal Dari Luar Bahasa Tersebut:
Yang Tergolong Didalam Faktor Linguistis Berikut Di Bawah Ini:
1-; Proses Pengimbuhan Afiksasi.
2-; Proses Pengulangan Reduplikasi.
3-; Proses Penggabungan Komposisi.
Di Sisi Yang Lain Termasuk Juga Kedalam Faktor NonLinguistis Berikut Di Bawah Ini:
1-; Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Juga Teknologi .
2-; Perkembangan Sosial Dan Budaya.
3-; Perbedaan Bidang Pemakain.
4-; Adanya Asosiasi.
5-; Pertukaran Tanggapan Indra Dan Perbedaan Tanggapan.
Contoh Perubahan Makna Kata Dalam Berbahasa Indonesia.
A. Faktor penyebab perubahan makna kata : 1. Ilmu dan teknologi 2. Sosial dan budaya 3. Perbedaan bidang pemakaian 4. Adanya asosiasi 5. Pertukaran tanggapan indera 6. Perbedaan tanggapan 7. Adanya penyingkatan 8. Proses gramatikal 9. Pengembangan istilah B. Macam-macam perubahan makna : 1. Meluas (generalisasi), Cakupan makna bayuajuzt.blogspot.comsekarang (kini) lebih luas daripada makna yang lama.
Contoh Nya :
A. Pelayaran ke negara Perancis itu dipimpin oleh Kapten Sugianto. Kata pelayaran dulu atau asalnya bermakna mengarungi lautan dengan perahu layar. Kini kata pelayaran bermakna mengarungi lautan dengan kapal bermesin. b. Siapa yang Ibu cari di sini? Kata ibu memiliki makna asal orang tua kandung yang wanita. Kata ibu saat dapat untuk menyebut wanita yang berkedudukan lebih tinggi daripada kita. 2. Menyempit (spesialisasi), Cakupan makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatas daripada makna yang dulu atau makna asalnya.
Contoh Nya :
A. Saya bercita-cita ingin bayuajuzt.blogspot.commenjadi sarjana pendidikan. Kata sarjana dulu dipakai untuk menyebut cendekiawan atau orang pintar atau orang berilmu. Sekarang kata sarjana dipakai untuk menyebut orang yang telah lulus dari jenjang strata satu di perguruan tinggi b. Sekarang ini di kota-kota besar banyak terdapat biro jasa yang menyalurkan para pembantu. Makna asal kata pembantu adalah orang yang membantu. Sekarang kata pembantu dipakai untuk menyebut pembantu rumah tangga atau pelayan. 3. Membaik (Amelioratif), Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada makna kata lama.
Contoh Nya :
A. Direktur bayuajuzt.blogspot.comperusahaan ini ternyata berbini tiga. Kata bini dianggap baik pada masa lampau, tetapi sekarang dirasakan kasar. b. Empat narapidana kabur dari lembaga pemasyarakatan itu. Kata kabur dianggap baik pada masa lampau, yaitu lari, tetapi sekarang dirasakan kurang baik, yaitu menghilang. 5. Sinestesia, Perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Misalnya: pengecap, pendengaran, pendengaran, pengecap, penglihatan, pengecap.
Contoh Nya :
A. Suara penyanyi Erni Johan sampai saat ini masih empuk. Kata empuk sebenarnya yang merasakan adalah indrabayuajuzt.blogspot.comperaba (kulit) dengan makna lunak atau tidak keras. Akan tetapi, pada kalimat tersebut kata empuk yang merasakan adalah indra pendengar ( telinga) dengan makna merdu. b. Pidatonya hambar. Kata hambar sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna tawar atau tidak ada rasanya. Kata hambar dalam kalimat tersebut yang merasakan indra pendengar (telinga) dengan makna monoton atau kurang menggairahkan 6. Asosiatif, Perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat.
Contoh Nya :
A. Orang itu mencatutbayuajuzt.blogspot.com nama pejabat untuk mencari sumbangan. Kata catut berarti alat untuk menarik atau mencabut paku dan sebagainya. Berdasarkan persamaan sifat ini, kata catut dipakai untuk menyatakan makna mengambil sesuatu yang bukan haknya. b. Janganlah kita membiasakan diri memberi amplop dalam mengurus sesuatu! Kata amplop berarti alat untuk menyimpan surat. Berdasarkan sifat ini, kata amplop dipakai untuk menyatakan makna memberi uang sogokan atau uang
Amelioratif
Pada awalnya, kata ini memiliki makna kurang baik, kurang positif, tidak menguntungkan, akan tetapi, pada akhirnya mengandung pengertian makna yang baik, positif, dan menguntungkan. Contoh : Wanita, pramunikmat, dan warakawuri merupakan kata-kata yang dipakai untuk lebih menghaluskan, menyopankan pengertian yang terkandung dalam kata-kata tersebut.
Peyoratif
Makna kata sekarang mengalami penurunan nilai rasa kata daripada makna kata pada awal pemakaiannya. Contoh : Kawin, gerombolan, oknum, dan perempuan terasa memiliki konotasi menurun atau negatif.
Asosiasi
Yang tegolong kedalam perubahan makna ini adalah kata-kata dengan makna-makna yang muncul karena persamaan sifat. Sering kita mendengar kalimat “hati-hati dengan tukang catut itu.” Tukang catut dalam kalimat diatas tergolong kata-kata dengan makna asosiatif. Begitu pula dengan kata kacamata dalam : menurut kacamata saya, perbuatan anda tidak benar
Sinestesia
Perubahan makna terjadi karena pertukaran tanggapan antara dua indera, misalnya dari indera pengecap ke indera penglihatan. Contoh: Gadis itu berwajah manis. Kata manis mengandung makna enak, biasanya dirasakan oleh alat pengecap, berubah menjadi bagus, dirasakan oleh indera penglihatan. Demikian juga kata panas, kasar, sejuk, dan sebagainya.
Menyempit/spesialisasi
Kata yang tergolog kedalam perubahan makna ini adalah kata yang pada awal penggunaannya bisa dipakai untuk berbagai hal umum, tetapi penggunaannya saat ini hanya terbatas untuk satu keadaan saja. Contoh : Sastra dulu dipakai untuk pengertian tulisan dalma arti luas atau umum, sedangkan sekarang hanya dimaknakan dengan tulisan yang berbau seni. Begitu pula kata sarjana (dulu orang yang pandai, berilmu tinggi, sekarang bermakna “lulusan perguruan tinggi”).
Meluas/generalisasi
Penggunaan kata ini berkebalikan dengan pengertian menyempit. Contoh : Petani dulu dipakai untuk seseorang yang bekerja dan menggantungkan hidupnya dari mengerjakan sawah, tetapi sekarang kata tersebut dipakai untuk keadaan yang lebih luas. Penggunaan pengertian petani ikan, petani tambak, petani lele merupakan bukti bahwa kata petani meluas penggunaannya.
Bahasa Itu Sangat Dinamis Sebuah Bahasa Bias Tumbuh Dan Berkembang Berubah Mengglobal Atau Juga Sebaliknya. Bahasa Yang Tenggelam Dan Mati Di Bawa Oleh Penuturnya Juga. Dinamika Bahasa Tersebut Terjadi Pada Dalam Ranah Makna, Karena Berbagai Faktor Makna Kata Dapat Berubah Atau Bergesernya Dari Makna Yang Sebelumnya.
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Makna Kata Yang Tadi.
Ada Dua Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Dari Makna. Yaitu Adalah Faktor Linguistis Dan Juga NonLinguistis. Faktor Linguistis Berarti Faktor Yang Dari Dalam Bahasa Itu Sendiri. Sedangkan Faktor NonLinguistis Berarti Faktor Yang Berasal Dari Luar Bahasa Tersebut:
Yang Tergolong Didalam Faktor Linguistis Berikut Di Bawah Ini:
1-; Proses Pengimbuhan Afiksasi.
2-; Proses Pengulangan Reduplikasi.
3-; Proses Penggabungan Komposisi.
Di Sisi Yang Lain Termasuk Juga Kedalam Faktor NonLinguistis Berikut Di Bawah Ini:
1-; Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Juga Teknologi .
2-; Perkembangan Sosial Dan Budaya.
3-; Perbedaan Bidang Pemakain.
4-; Adanya Asosiasi.
5-; Pertukaran Tanggapan Indra Dan Perbedaan Tanggapan.
Contoh Perubahan Makna Kata Dalam Berbahasa Indonesia.
A. Faktor penyebab perubahan makna kata : 1. Ilmu dan teknologi 2. Sosial dan budaya 3. Perbedaan bidang pemakaian 4. Adanya asosiasi 5. Pertukaran tanggapan indera 6. Perbedaan tanggapan 7. Adanya penyingkatan 8. Proses gramatikal 9. Pengembangan istilah B. Macam-macam perubahan makna : 1. Meluas (generalisasi), Cakupan makna bayuajuzt.blogspot.comsekarang (kini) lebih luas daripada makna yang lama.
Contoh Nya :
A. Pelayaran ke negara Perancis itu dipimpin oleh Kapten Sugianto. Kata pelayaran dulu atau asalnya bermakna mengarungi lautan dengan perahu layar. Kini kata pelayaran bermakna mengarungi lautan dengan kapal bermesin. b. Siapa yang Ibu cari di sini? Kata ibu memiliki makna asal orang tua kandung yang wanita. Kata ibu saat dapat untuk menyebut wanita yang berkedudukan lebih tinggi daripada kita. 2. Menyempit (spesialisasi), Cakupan makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatas daripada makna yang dulu atau makna asalnya.
Contoh Nya :
A. Saya bercita-cita ingin bayuajuzt.blogspot.commenjadi sarjana pendidikan. Kata sarjana dulu dipakai untuk menyebut cendekiawan atau orang pintar atau orang berilmu. Sekarang kata sarjana dipakai untuk menyebut orang yang telah lulus dari jenjang strata satu di perguruan tinggi b. Sekarang ini di kota-kota besar banyak terdapat biro jasa yang menyalurkan para pembantu. Makna asal kata pembantu adalah orang yang membantu. Sekarang kata pembantu dipakai untuk menyebut pembantu rumah tangga atau pelayan. 3. Membaik (Amelioratif), Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada makna kata lama.
Contoh Nya :
A. Direktur bayuajuzt.blogspot.comperusahaan ini ternyata berbini tiga. Kata bini dianggap baik pada masa lampau, tetapi sekarang dirasakan kasar. b. Empat narapidana kabur dari lembaga pemasyarakatan itu. Kata kabur dianggap baik pada masa lampau, yaitu lari, tetapi sekarang dirasakan kurang baik, yaitu menghilang. 5. Sinestesia, Perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Misalnya: pengecap, pendengaran, pendengaran, pengecap, penglihatan, pengecap.
Contoh Nya :
A. Suara penyanyi Erni Johan sampai saat ini masih empuk. Kata empuk sebenarnya yang merasakan adalah indrabayuajuzt.blogspot.comperaba (kulit) dengan makna lunak atau tidak keras. Akan tetapi, pada kalimat tersebut kata empuk yang merasakan adalah indra pendengar ( telinga) dengan makna merdu. b. Pidatonya hambar. Kata hambar sebenarnya yang merasakan adalah indra pengecap (lidah) dengan makna tawar atau tidak ada rasanya. Kata hambar dalam kalimat tersebut yang merasakan indra pendengar (telinga) dengan makna monoton atau kurang menggairahkan 6. Asosiatif, Perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat.
Contoh Nya :
A. Orang itu mencatutbayuajuzt.blogspot.com nama pejabat untuk mencari sumbangan. Kata catut berarti alat untuk menarik atau mencabut paku dan sebagainya. Berdasarkan persamaan sifat ini, kata catut dipakai untuk menyatakan makna mengambil sesuatu yang bukan haknya. b. Janganlah kita membiasakan diri memberi amplop dalam mengurus sesuatu! Kata amplop berarti alat untuk menyimpan surat. Berdasarkan sifat ini, kata amplop dipakai untuk menyatakan makna memberi uang sogokan atau uang
Amelioratif
Pada awalnya, kata ini memiliki makna kurang baik, kurang positif, tidak menguntungkan, akan tetapi, pada akhirnya mengandung pengertian makna yang baik, positif, dan menguntungkan. Contoh : Wanita, pramunikmat, dan warakawuri merupakan kata-kata yang dipakai untuk lebih menghaluskan, menyopankan pengertian yang terkandung dalam kata-kata tersebut.
Peyoratif
Makna kata sekarang mengalami penurunan nilai rasa kata daripada makna kata pada awal pemakaiannya. Contoh : Kawin, gerombolan, oknum, dan perempuan terasa memiliki konotasi menurun atau negatif.
Asosiasi
Yang tegolong kedalam perubahan makna ini adalah kata-kata dengan makna-makna yang muncul karena persamaan sifat. Sering kita mendengar kalimat “hati-hati dengan tukang catut itu.” Tukang catut dalam kalimat diatas tergolong kata-kata dengan makna asosiatif. Begitu pula dengan kata kacamata dalam : menurut kacamata saya, perbuatan anda tidak benar
Sinestesia
Perubahan makna terjadi karena pertukaran tanggapan antara dua indera, misalnya dari indera pengecap ke indera penglihatan. Contoh: Gadis itu berwajah manis. Kata manis mengandung makna enak, biasanya dirasakan oleh alat pengecap, berubah menjadi bagus, dirasakan oleh indera penglihatan. Demikian juga kata panas, kasar, sejuk, dan sebagainya.
Menyempit/spesialisasi
Kata yang tergolog kedalam perubahan makna ini adalah kata yang pada awal penggunaannya bisa dipakai untuk berbagai hal umum, tetapi penggunaannya saat ini hanya terbatas untuk satu keadaan saja. Contoh : Sastra dulu dipakai untuk pengertian tulisan dalma arti luas atau umum, sedangkan sekarang hanya dimaknakan dengan tulisan yang berbau seni. Begitu pula kata sarjana (dulu orang yang pandai, berilmu tinggi, sekarang bermakna “lulusan perguruan tinggi”).
Meluas/generalisasi
Penggunaan kata ini berkebalikan dengan pengertian menyempit. Contoh : Petani dulu dipakai untuk seseorang yang bekerja dan menggantungkan hidupnya dari mengerjakan sawah, tetapi sekarang kata tersebut dipakai untuk keadaan yang lebih luas. Penggunaan pengertian petani ikan, petani tambak, petani lele merupakan bukti bahwa kata petani meluas penggunaannya.
Ucapan Terimakasih Semoga Bermanfaat Dan Selamat Menikmati
0 komentar:
Posting Komentar